Mesin jahit
merupakan mesin yang dirancang untuk membantu mempercepat dan memudahkan ketika
menjahit. Jika dahulu keterampilan menjahit dengan tangan sangat diperhatikan
agar dapat menghasilkan jahitan pakaian yang rapi dan kuat, maka kini menjahit
pakaian telah dimudahkan dengan hadirnya mesin jahit. Tidak perlu waktu yang
lama dibandingkan dengan menjahit dengan tangan, namun tetap menghasilkan
jahitan yang rapi dan kuat. Berikut kami akan membahas mengenai mesin jahit.
A. Jenis Mesin Jahit
Mesin
jahit sendiri mempunyai beragam jenis dan bentuk sebagai berikut:
1. Mesin Jahit Tangan
Mesin jahit tangan ini menggunakan poros engkol yang putarannya digerakkan dengan tangan. Ketika menjahit, tangan kanan memutar engkol, sedangkan tangan kiri memegang sambil mengatur kain yang sedang dijahit.
2. Mesin Jahit Konvensional/ Kaki
Mesin jahit kaki adalah mesin jahit yang langsung menyatu dengan mejanya. Mesin jahit ini lebih praktis dan mudah karena tidak digerakkan dengan tangan, tetapi dengan pijakan/ kayuhan kedua kaki. Dengan begitu, tangan akan lebih bebas dan dapat mengatur gerakan kain yang sedang dijahit. Mesin jahit kaki juga bisa berfungsi seperti halnya mesin jahit tangan.
3. Mesin Jahit Listrik Mesin jahit listrik merupakan mesin jahit yang sudah dirancang menggunakan tenaga listrik. Tidak perlu memutar engkol dengan tangan atau mengayuh pijakan dengan kedua kaki, mesin jahit listrik ini dapat bekerja dengan hanya menginjak pedal yang sudah tersambung dengan dinamo dan listrik. Di pasaran telah banyak dijual mesin jahit listrik dengan desain yang lebih modern, akan tetapi mesin jahit konvensional/ kaki pun bisa menjadi mesin jahit listrik hanya denga menambahkan dinamo.
1. Mesin Jahit Tangan
Mesin jahit tangan ini menggunakan poros engkol yang putarannya digerakkan dengan tangan. Ketika menjahit, tangan kanan memutar engkol, sedangkan tangan kiri memegang sambil mengatur kain yang sedang dijahit.
2. Mesin Jahit Konvensional/ Kaki
Mesin jahit kaki adalah mesin jahit yang langsung menyatu dengan mejanya. Mesin jahit ini lebih praktis dan mudah karena tidak digerakkan dengan tangan, tetapi dengan pijakan/ kayuhan kedua kaki. Dengan begitu, tangan akan lebih bebas dan dapat mengatur gerakan kain yang sedang dijahit. Mesin jahit kaki juga bisa berfungsi seperti halnya mesin jahit tangan.
3. Mesin Jahit Listrik Mesin jahit listrik merupakan mesin jahit yang sudah dirancang menggunakan tenaga listrik. Tidak perlu memutar engkol dengan tangan atau mengayuh pijakan dengan kedua kaki, mesin jahit listrik ini dapat bekerja dengan hanya menginjak pedal yang sudah tersambung dengan dinamo dan listrik. Di pasaran telah banyak dijual mesin jahit listrik dengan desain yang lebih modern, akan tetapi mesin jahit konvensional/ kaki pun bisa menjadi mesin jahit listrik hanya denga menambahkan dinamo.
B.
Bagian-bagian Mesin Jahit
1. Sepatu Jahit
Sepatu jahit berfungsi untuk menahan dan mengatur kain yang sedang dijahit dengan cara menjepitnya di bawah sepatu jahit. Sepatu jahit dapat dinaik-turunkan dengan cara memainkan tuas yang ada di sebelah kanan atau kiri mesin jahit (posisinya berbeda-beda tergantung jenis mesin jahit). Ada beberapa jenis sepatu jahit, yaitu sepatu jahit biasa (untuk menjahit pakaian), dan sepatu jahit khusus untuk menjahit resleting.
2. Gigi Mesin
Bagian yang menyerupai gigi pada mesin jahit ini berfungsi untuk membantu mendorong kain yang sedang dijahit bergerak maju. Gigi ini juga bisa disesuaikan menurut tebal tipisnya kain yang dijahit dengan cara mengatur tingkat kerenggangan yang ada di mesin jahit.
3. Jarum
Jarum untuk mesin jahit mempunyai banyak ukuran, ada yang kecil dan besar yang ditandai dengan urutan angka. Semakin besar angkanya, ukurannya pun semakin besar. Untuk memilih jarum, perlu disesuaikan dengan jenis kain yang akan dijahit. Semakin tipis jenis kainnya, maka jarum yang digunakan haruslah yang bernomor kecil. Jarum yang terlalu besar untuk kain yang tipis hanya akan menyisakan lubang yang terlihat dan tentunya akan mengganggu estetis dari pakaian. Begitu juga jika menggunakan jarum ukuran kecil untuk jenis kain yang tebal, bisa menyebabkan jarum patah dan mengganggu proses penjahitan.
4. Alat setikan
Bagian mesin jahit untuk mengukur setikan atau jahitan terletak di bagian depan mesin jahit, letaknya berdekatan dengan tempat memasang jarum dan benang dan dilengkapi dengan ukuran besar kecilnya setikan. Semakin besar ukuran, semakin kecil ukuran setikan.
1. Sepatu Jahit
Sepatu jahit berfungsi untuk menahan dan mengatur kain yang sedang dijahit dengan cara menjepitnya di bawah sepatu jahit. Sepatu jahit dapat dinaik-turunkan dengan cara memainkan tuas yang ada di sebelah kanan atau kiri mesin jahit (posisinya berbeda-beda tergantung jenis mesin jahit). Ada beberapa jenis sepatu jahit, yaitu sepatu jahit biasa (untuk menjahit pakaian), dan sepatu jahit khusus untuk menjahit resleting.
2. Gigi Mesin
Bagian yang menyerupai gigi pada mesin jahit ini berfungsi untuk membantu mendorong kain yang sedang dijahit bergerak maju. Gigi ini juga bisa disesuaikan menurut tebal tipisnya kain yang dijahit dengan cara mengatur tingkat kerenggangan yang ada di mesin jahit.
3. Jarum
Jarum untuk mesin jahit mempunyai banyak ukuran, ada yang kecil dan besar yang ditandai dengan urutan angka. Semakin besar angkanya, ukurannya pun semakin besar. Untuk memilih jarum, perlu disesuaikan dengan jenis kain yang akan dijahit. Semakin tipis jenis kainnya, maka jarum yang digunakan haruslah yang bernomor kecil. Jarum yang terlalu besar untuk kain yang tipis hanya akan menyisakan lubang yang terlihat dan tentunya akan mengganggu estetis dari pakaian. Begitu juga jika menggunakan jarum ukuran kecil untuk jenis kain yang tebal, bisa menyebabkan jarum patah dan mengganggu proses penjahitan.
4. Alat setikan
Bagian mesin jahit untuk mengukur setikan atau jahitan terletak di bagian depan mesin jahit, letaknya berdekatan dengan tempat memasang jarum dan benang dan dilengkapi dengan ukuran besar kecilnya setikan. Semakin besar ukuran, semakin kecil ukuran setikan.
C. Cara Memasang Jarum
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memasang jarum mesin jahit. Bagian yang membulat dipasangkan pada penjepit jarum yang ada pada mesin. Renggangkan penjepit jarum, lalu masukkan jarum benar-benar lurus. Pemasanga jarum harus benar-benar pas. Bila salah memasangnya, dapat menyebabkan beberapa hal seperti: jarum mudah patah, benang mudah putus, dan jahitan melompat-lompat. Agar jarum tidak bengkok atau patah, tarik kain yang sudah dijahit ke arah belakang. Jangan lupa, jarum dalam posisi di dalam mesin.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memasang jarum mesin jahit. Bagian yang membulat dipasangkan pada penjepit jarum yang ada pada mesin. Renggangkan penjepit jarum, lalu masukkan jarum benar-benar lurus. Pemasanga jarum harus benar-benar pas. Bila salah memasangnya, dapat menyebabkan beberapa hal seperti: jarum mudah patah, benang mudah putus, dan jahitan melompat-lompat. Agar jarum tidak bengkok atau patah, tarik kain yang sudah dijahit ke arah belakang. Jangan lupa, jarum dalam posisi di dalam mesin.
Untuk
benang yang terpasang di mesin jahit, biasanya membutuhkan 2 jenis benang:
1. Benang Sekoci
Benang digulungkan pada bagian kumparan, yang biasa disebut sekoci, yang ada di bagian bawah mesin jahit. Setelah sekoci dipasangkan benang dan diletakkan lagi pada bagian mesin jahit, benang ditarik ke luar di atas meja mesin jahit.
2. Bagian Gelondong
Gelondongan benang diletakkan di atas mesin jahit, lalu ujung benang dimasukkan ke pengatur benang, tegangan benang, penyangkut benang, dan terakhir ke jarum mesin jahit.
Urutan jalur masuknya benang harus sesuai. Kesalahan ketika memasukkan benang ke mesin jahit malah mengakibatkan benang putus, kusut, dan jahitan tidak kencang. Benang setikan/sekoci dan benang gelondongan pun harus sesuai agar hasil jahitan rapi, tidak ada jahitan yang melompat, dan tidak rata.
E. Merawat Mesin Jahit
1. Pelajari dan pahami instruksi yang tertera dalam buku petunjuk bawaan mesin jahit
2. Jaga bagian-bagian mesin jahit dari kering, karat, dan kotoran. Rutinlah untuk melumasi dengan pelumas khusus pada bagian mesin jahit yang bergerak.
3. Gunakan mesin jahit dengan kecepatan konstan
4. Gunakan jarum dengan ukuran yang sesuai untuk kain yang akan dijahit
5. Bersihkan selalu mesin jahit setelah dipakai. Jauhkan dari debu dan kotoran lain yang bisa mengganggu kinerja mesin jahit
6. Bila mesin jahit lama tidak digunakan, sebaiknya dicuci lebih dulu dengan minyak tanah. Selain untuk membersihkan dari debu dan minyak, juga untuk membersihkan bagian yang berkarat dan tersumbat
1. Benang Sekoci
Benang digulungkan pada bagian kumparan, yang biasa disebut sekoci, yang ada di bagian bawah mesin jahit. Setelah sekoci dipasangkan benang dan diletakkan lagi pada bagian mesin jahit, benang ditarik ke luar di atas meja mesin jahit.
2. Bagian Gelondong
Gelondongan benang diletakkan di atas mesin jahit, lalu ujung benang dimasukkan ke pengatur benang, tegangan benang, penyangkut benang, dan terakhir ke jarum mesin jahit.
Urutan jalur masuknya benang harus sesuai. Kesalahan ketika memasukkan benang ke mesin jahit malah mengakibatkan benang putus, kusut, dan jahitan tidak kencang. Benang setikan/sekoci dan benang gelondongan pun harus sesuai agar hasil jahitan rapi, tidak ada jahitan yang melompat, dan tidak rata.
E. Merawat Mesin Jahit
1. Pelajari dan pahami instruksi yang tertera dalam buku petunjuk bawaan mesin jahit
2. Jaga bagian-bagian mesin jahit dari kering, karat, dan kotoran. Rutinlah untuk melumasi dengan pelumas khusus pada bagian mesin jahit yang bergerak.
3. Gunakan mesin jahit dengan kecepatan konstan
4. Gunakan jarum dengan ukuran yang sesuai untuk kain yang akan dijahit
5. Bersihkan selalu mesin jahit setelah dipakai. Jauhkan dari debu dan kotoran lain yang bisa mengganggu kinerja mesin jahit
6. Bila mesin jahit lama tidak digunakan, sebaiknya dicuci lebih dulu dengan minyak tanah. Selain untuk membersihkan dari debu dan minyak, juga untuk membersihkan bagian yang berkarat dan tersumbat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar